KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Salam Hormat,

Alhamdulillah, segala puji bagi ALLOH Subhanahu Wa Ta'ala. Tuhan yang telah menciptakan otak dan pikiran pada kita semua sehingga kita dapat membedakan antara yang terang, gelap dan abu-abu.

Setelah sekian lama aku impikan, akhirnya dapat juga menyelesaikan blog ini. Blog ini diperuntkkan untuk siswa, mahasiswa, calon guru, dan guru serta para pencinta MATEMATIKA

Penulis, menyadari bahwa blog ini sangat jauh dari harapan dari para pembaca, untuk itu saran dan kritik membangun dapat langsung diberikan baik melalui sms dan email.

Hormat Kami,
Abdul Muiz, M.Pd
SMS. 081703789269
Email. muiz.math@yahoo.co.id

KEGIATAN PMRI

JEMBATAN PMRI

Kamis, 31 Mei 2012

PROF R SOEDJADI


SANG INSPIRATOR....!!!

Sedih hati ini terasa, ketika pagi hari handphoneku berdering. Hal tersebut menandakan terdapat pesan pendek (SMS) masuk. Tidak langsung saya buka, karena saya masih disibukkan dengan persiapan mengajar.

Alangkah terkejutnya, ketika saya baca isinya “TELAH MENINGGAL DUNIA PROF R SOEDJADI PADA HARI SELASA SORE DI RSAL, BELUM ADA INFORMASI TENTANG PEMAKAMAN, TRIM”. Itulah bunyi SMS dari sahabatku “LIDYA LIA PRAYITNO”.

Tidak ada respon apapun dari saya kecuali RASA KEHILANGAN MENDALAM.

PROF R SOEDJADI..... Sang inspirator dalam setiap pembelajaran yang saya lakukan. Pemikirannya telah banyak mempengaruhi jalan pikiranku, khususnya dalam memaknai MATEMATIKA.

Selamat Jalan Sang Inspirator. Semoga Kebaikan yang diberikan dapat BERMANFAAT untuk kebaikan kita semua. Amin

Kamis, 13 Januari 2011

SOAL MATEMATIKA DISKRIT

1.       Tuliskan semua formula dari fungsi ekspansi !

2.       Buatlah masing-masing satu contoh beserta jawabannya untuk setiap formula diskrit !

3.       Tuliskan formula Fungsi Pembangkit Biasa dan berikan contoh soalnya !

4.       Tuliskan formula Fungsi Pembangkit Eksponensial dan berikan contoh soalnya !

5.       Berikanlah contoh permasalahan (soal) teori kombinasi yang dapat dikerjakan dengan fungsi pembangkit !

6.       Berikanlah contoh permasalahan (soal) teori permutasi yang dapat dikerjakan dengan fungsi pembangkit !

 

Catatan :

a.       Aturan Penskoran :

No Soal

1

2

3

4

5

6

Jumlah

Skor Maksimal

10

30

15

15

15

15

100

 

b.      Sifat Ujian : Open Book (Buka Buku)

Minggu, 18 Juli 2010

DISKUSI PMRI

Bagaimana Mengajarkan Anak tentang Grafik????  

Berikut salah satu alternatif mengajarkan:

Nama Kegiatan       : MEMBANGUN JEMBATAN

Alat dan Bahan       :

  1. Kertas sebagai BANGUNAN JEMBATAN
  2. Balok sebagai TIANG JEMBATAN
  3. Koin sebagai PEMBERAT

Tujuan Kegiatan    : Menemukan POLA, Berapa banyak koin yang dibutuhkan untuk melewati JEMBATAN, sehingga JEMBATAN tersebut ROBOH/PATAH

Pola Kegiatan          : Anak melakukan EKSPERIMEN dengan peralatan yang diberikan dan mencatat beberapa HASIL yang diperoleh dalam BENTUK TABEL dan GRAFIK

Hasil Kegiatan        : Ditemukan beberapa POLA yang diberikan, karena EKSPERIMEN yang digunakan antara KELOMPOK berbeda-beda. Inilah Salah satu bentuk (The Use of Model)

 

(Hasil renungan dan diskusi dalam Worshop PMRI di Hotel SAHID SURABAYA, dengan pemandu Bpk Agung Lukito dari UNESA)

Beberapa Renungan

  1. PMRI bukan suatu MODEL PEMBELAJARAN, tetapi suatu PENDEKATAN/STRATEGI
  2. PMRI dapat dikatakan sebagai SEBUAH KURIKULUM, karena dapat mengajarkan BEBERAPA MATERI PELAJARAN atau MATA PELAJARAN
  3. Dalam menggapai TUJUAN dapat dilakukan beberapa CARA. Bukan suatu TUJUAN untuk membenarkan CARA yang diperoleh, tetapi BAGAIMANA mempertanggung jawabkan pemilihan CARA yang DIPAKAI

 

Beberapa Dokumen Kegiatan


PMRI vs KOOPERATIF

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Oleh : ABDUL MUIZ, M.Pd

ABSTRAK

Pendidikan matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran dalam matematika yang mengajarkan siswa untuk mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-sehari. Terdapat 5 (lima) karakteristik dalam pendidikan matematika realistik, yaitu: menggunakan masalah kontekstual (The use of contexts), menggunakan model sendiri (The use of models), menggunakan kontribusi siswa (Student contribution), interaktivitas (interactivity), terintegrasi dengan topik pelajaran yang lainnya (intertwinning). Makalah ini, mencoba memasukkan kelima karakteristik tersebut dalam pembelajaran kooperatif.

Kata Kunci:
Pendidikan Matematika Realistik, Pembelajaran Kooperatif
..........(DOWNLOAD)


 

DAFTAR BUKU RUJUKAN

Darhim. 2004. Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Kelas Awal Dalam Matematika. Disertasi, tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI.

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Depdiknas

De Lange, Jan. 1996. Assessment: No Change without Problems. The Netherlands: Freudenthal Institute.

Gravemeijer, K.P.E. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD-b Press.

Hadi, Sutanto. (2003). PMR: Menjadikan Pelajaran Matematika Lebih Bermakna Bagi Siswa. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 27 – 28 Maret 2003. Yogjakarta: Tidak diterbitkan

Ibrahim, Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning, Efektifitas pembelajaran kelompok. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Nur, Muhammad. (2008). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press

Slavin, Robert E. (2010). Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik (Terjemahan). Bandung: Penerbit Nusa Media

Treffers, A. dan Goffree. 1985. Rational Analysis of Realistic Mathematics Education. The Wiskoba Program. In L.Streefland (ed.), Proceeding of the ninth International Conference for the Psychology of Mathematics Education. Volume 2. Utrecht: OW & OC.

Zulkardi. 2001. Realistics Mathematics Education (RME): Teori, Contoh Pembelajaran dan Teman Belajar di Internet. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional pada tgl. 4 April 2001 di UPI Bandung: Bandung: tidak diterbitkan

KTSP vs PROFESIONALISME GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN DALAM MENCETAK GURU YANG PROFESIONAL

Oleh : ABDUL MUIZ, M.Pd

ABTRAKS

Tujuan utama perubahan kurikulum adalah menjadikan pendidikan lebih bermutu. Bermutu dapat diartikan penyelenggaraan pendidikan harus dilaksanakan secara profesioanal berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, guru sebagai tenaga pendidik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu profesionalisme guru merupakan faktor utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Inilah sebenarnya harapan dan tantangan bagi guru dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Guru yang profesional setidak-tidaknya memiliki 4 (empat) kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Kata Kunci:, KTSP, Profesionalisme Guru dan Kompetensi Guru...........(DOWNLOAD)


 

PUSTAKA

Depdiknas. 2003. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2005. PERATUAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas. 2006. PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Jakarta: Depdiknas

EKSISTENSI MATEMATIKA

EKSISTENSI MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN

Oleh : ABDUL MUIZ, M.Pd


 

Abstrak

Matematika bukanlah ajaran agama yang turun lansung diwahyukan oleh Allah (baca: Alloh), Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap Insan pilihan (Nabi atau Rasul). Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pemikiran-pemikiran kritis yang diberikan Allah kepada orang-orang yang mau bersyukur menggunakannya akalnya untuk berpikir. Tetapi, ilmu matematika dan ajaran agama mempunyai kesamaan yang tidak dapat dibantahkan, yaitu kebenaran mutlak dan berkaitan langsung dengan kehidupan. Itulah salah satu yang menjadikan matematika tetap eksis sampai sekarang.


 

Keyword: Matematika, Agama, dan Kebenaran Mutlaq ......(DOWNLOAD)


 

DAFTAR BUKU ACUAN

Amin, Siti Maghfiratun. 1999. HAKEKAT MATEMATIKA. Surabaya: Unesa University Press

Depdiknas. 2006. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2006. RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN NASIONAL. Jakarta: Depdiknas

Soedjadi, Raden. 2007. MASALAH KONTEKSTUAL SEBAGAI BATU SENDI MATEMATIKA SEKOLAH. Surabaya: PSMS Unesa

Soedjadi, Raden. 2009. KONTRIBUSI PENDIDIK MATEMATIKA DALAM UPAYA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA. Makalah tidak dipublikasikan (Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, 20 Juni 2009. Jurusan Matematika Unesa)

KUMPULAN MAKALAH

NO

Judul

Download

1

EKSISTENSI MATEMATIKA

Download

2

KTSP Vs PROFESIONALISME GURU

Download

3

PMRI Vs KOOPERATIF

Download

Rabu, 23 Juni 2010

RAPAT TPKM

  1. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.


 

  1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya.


 

  1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.


 

  1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.


 

  1. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Selasa, 20 April 2010

KUMPULAN AL FATH

Senin, 19 April 2010


 

Jam 12:19

Kemauan yang diinginkan tidak akan selalu sesuai dengan apa yang harapkan. Oleh karena itu, Tuhan memberikanmu pendengaran, penglihatan dan pikiran supaya kamu menggunakannya . . . (Al Fath : 30)


 

Jam 8:25

Dalam setiap jiwa ada potensi, apabila potensi tersebut di gali dan dikembangkan niscaya akan tercipta maha karya besar yang dapat menghidupkan dirinya dan orang lain . . . (Al Fath : 29)


 

Jam 6:30

Jika manusia mau berpikir jernih dan menggunakan pikiran tersebut untuk kebaikan, niscaya hidup ini akan lebih berarti dan bermanfaat . . . (Al Fath : 28)


 

Jam 4:32

Memohonlah sesuatu pada Tuhanmu tanpa menunggu menginginkan sesuatu dan memohonlah ampunan pada Tuhanmu tanpa menunggu berbuat dosa . . . (Al Fath : 27)


 

Minggu, 18 April 2010


 

Jam 20:11

Wahai jiwa yang baik. Engkau diciptakan oleh Dzat Yang Maha Sempurna, jadikanlah hidupmu penyebab kebaikan untuk semua orang, sehingga mengakibatkan kebaikan dalam hidupmu . . . (Al Fath : 26)


 

Jam 16:41

Belajarlah menghormati orang lain sebelum semua orang memberikan penghormatan yang terakhir untukmu . . . (Al Fath : 25)


 

Jam 10:47

Idealisme itu penting sebagai petanda kita berpikir, tetapi lebih penting lagi adalah menghargai idealisme orang lain . . . (Al Fath : 24)


 

Jam 7:25

Janganlah engkau mengeluh terhadap apa yang diberikan Tuhanmu, sekalipun itu tidak baik menurutmu, karena engkau belum mengetahui apa dibalik pemberian tersebut . . . (Al Fath : 23)


 

Jam 6:05

Janganlah dirimu mencari keuntungan dari apa yang tidak kau lakukan dan janganlah berharap dari apa yang bukan hak dirimu . . . (Al Fath : 22)


 

Jam 4:16

Bangunlah di saat orang lain tidur dan berdoalah di saat orang lain terlelap, niscaya ALLOH akan mengabulkan permohonanmu dan mengampuni segala dosa-dosa yang telah engkau lakukan . . . (Al Fath : 21)


 

Sabtu, 17 April 2010


 

Jam 20:41

Jika suatu pekerjaan dijalankan tanpa benlandasan suatu kejujuran dan keterbukaan, maka hasil yang diperoleh tidak akan memberikan kebermanfaatan dan kemashlatan pada umat . . . (Al Fath : 20)


 

Jam 19:21

Kesenangan yang diperoleh dengan mengorbankan orang tidak akan pernah bertahan lama dan hanya akan menjadi pemuas hati sesaat . . . (Al Fath : 19)


 

Jam 19:15

Janganlah kebencian menjadi penyebab kebutaan hati dan pikiran serta tuli atas kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain . . . (Al Fath : 18)


 

Jam 18:22

Masalah adalah diberikan Tuhan kepada hambanya sebagai upaya untuk menguji kesabaran seorang dan juga menjadi batu loncatan menuju derajat yang lebih tinggi . . . (Al Fath : 17)


 

Jam 18:01

Janganlah selalu berharap pengabdian diri yang dilakukan dapat berarti bagi orang lain, tetapi artikanlah suatu pengabdian sebagai sebuah perjuangan . . . (Al Fath : 16)


 

Jam 17:57

Menunjukkan keangkuhan kepada orang lain sama artinya dengan menunjukkan kejelekan diri kepada orang lain . . . (Al Fath : 15)


 

Jam 15:45

Kerjakanlah sesuatu yang mampu untuk dikerjakan dan berusahalah mengerjakan sesuatu yang tidak manpu untuk dikerjakan . . . (Al Fath : 14)


 

Jam 15:22

Jangan menjadikan suatu kelemahan sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu, tapi jadikan kelemahan tersebut sebagai motivasi untuk mengubah diri menjadi lebih baik dan bermanfaat . . . (Al Fath : 13)


 

Jam 14:02

Buah tidak dapat dipetik langsung sesaat setelah pohon ditanam, tetapi harus melalui proses dan waktu yang lama . . . (Al Fath : 12)


 

Jam 12:21

Janganlah mengambil keuntungan dari apa yang dilakukan, tetapi yakinilah bahwa yang dilakukan bermanfaat untuk kelangsungan hidup orang lain . . . (Al Fath : 11)


 

Jam 8:08

Sungguh tidak baik, apabila seseorang dalam menggapai suatu kemenangan menggunakan ketokohannya sebagai pengaruh dan modal . . . (Al Fath : 10)


 

Jam 7:28

Pergaulan dan gaya hidup dapat mempengaruhi seseorang untuk berpikir dan mengambil tindakan dalam memutuskan sesuatu . . . (Al Fath : 9)


 

Jam 7:10

Teguran atau sindiran tidak akan selamanya menjadi pengingat pada seseorang untuk memperbaiki dirinya, tetapi bisa jadi teguran atau peringatan yang berikan akan menjadi modal atau alasan untuk menyerang balik bagi si penegur atau si pengingat. . . (Al Fath : 8)


 

Jam 6:59

Jika perbaikan yang dilakukan belum mencapai sesuatu yang diinginkan, bukan berarti tindakan yang dilakukan salah. Tetapi hal tersebut menunjukkan ada kesalahan pada apa yang diperbaiki. . . (Al Fath : 7)


 

Jam 5:11

Kekuasaan dan kekuatan bukanlah sesuatu yang harus dipamerkan, tetapi merupakan suatu amanah yang harus digunakan untuk menciptakan kebaikan dalam kehidupan lahir dan bathin. . . (Al Fath : 6)


 

Jam 4:35

Kedewasaan berpikir dalam menyelesaikan suatu permasalahan akan mengantarkan seseorang menggapai puncak suatu kemenangan . . . (Al Fath : 5)


 

Jum'at, 16 April 2010


 

Jam 19:52

Sebaiknya kemenangan tidak dirayakan dengan cara jingkrak-jingkrak atau berteriak dengan ucapan horee, tetapi sujud n bersyukur dengan berucap ALHAMDULILLAH. . . (Al Fath : 4)


 

Jam 19:09

Selalu berpikir positif dengan menghindari perkataan yang melemah diri sendiri merupakan salah satu upaya untuk meraih suatu kemenangan. . . (Al Fath : 3)


 

Jam 18:36

Kemenangan bukanlah suatu tujuan dalam hidup seseorang, tapi kemenangan adalah tonggak awal seseorang memulai suatu kehidupan. . . . (Al Fath : 2)


 

Jam 18:01

BISMILLAHI ARROHMAN ARROHIM . . . .(Al Fath : 1)

Kamis, 25 Februari 2010

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Apa saja yang akan di nilai dalam pengelolaan pembelajaran di kelas

  1. MEMPERSIAPKAN PEMBELAJARAN

    Komponen Apa saja yang di lihat:

    1. Memotivasi siswa untuk belajar
    2. Menyampaikan tujuan pembejaran
    3. Mengaitkan materi pelajaran dengan materi terkait terdahulu
    4. Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari


       

  2. MENYAMPAIKAN MATERI PELAJARAN

    Komponen apa saja yang di lihat:

    1. Penguasaan materi pelajaran
    2. Teknik dan cara penyampaian materi
    3. Penggunanaan media yang relevan dengan materi
    4. Menanggapi pertanyaan yang diajukan siswa


       

  3. MEMBANTU PEMAHAMAN SISWA

    Komponen apa saja yang di lihat:

    1. Pengajuan pertanyaan yang relevan dengan materi
    2. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk memahami materi
    3. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
    4. Pemberian kesempatan kepada siswa menanggapi pertanyaan temanya
    5. Pengecekan pemahaman dengan pemberian soal atau latihan


       

  4. MENGAKHIRI PEMBELAJARAN

    Komponen apa saja yang di lihat:

    1. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkum materi
    2. Memberikan penilaian dan penghargaan kepada siswa
    3. Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan datang
    4. Memberikan soal-soal lanjutan/tugas rumah

shodik-qlaw. Powered by Blogger and Supported by qlaw community - bebas asalkan sopan