Menurut definisi, bilangan prima diartikan sebagai bilangan yang hanya memiliki faktor sebanyak dua, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.
Misalkan "7" adalah bilangan prima, karena faktor dari "7" adalah "1" dan "7", tidak ada yang lainnya. Bandingkan dengan bilangan "12", faktor-faktornya adalah {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Saya mengatakan "Bilangan Prima adalah yang unik", Mengapa? Karena selain kekhasan dari faktor-faktornya, antara sesama bilangan prima saling independent dan tidak dapat saling membagi antara bilangan yang satu dengan bilangan yang lainnya?
Dapatkah ini "Terkait, dikaitkan, atau dipaksakan terkait" dengan agama?
Mari kita ikuti ulasan berikut ini...!!!
- Bilangan prima hanya memiliki faktor "1" dan "Dirinya Sendiri"
- Bilangan prima tidak bisa menjadi faktor bagi bilangan prima yang lainnya
Secara Agama, saya mengartikan hal terkait erat dengan "HIDAYAH ALLOH", mengapa demikian?
- Hidayah adalah hak "PREOGRATIF ALLOH", inilah faktor adanya faktor "1".
Satu artinya "TUNGGAL" atau "ESA", ingatlah "ALLOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU" kaitannya dengan "HIDAYAH" di Al Qur'an di jelaskan "INNAKA LAA TAHDII MAN AHBABTA WALAKINNALOHA YAHDI MAN YASAYAA", hal ini juga dapat/dipaksakan terkait dengan bilangan prima tidak dapat menjadi faktor bagi bilangan prima yang lainnya
- Diri kita adalah penyebab perubahan bagi diri kita sendiri
Faktor yang lain dari bilangan prima adalah "Dirinya Sendiri", artinya kemana arah kita melangkah, siapa yang dapat mengubah kita? Jawabannya adalah faktor "1" yaitu "ALLOH" dan keinginan "KITA SENDIRI". Anda mungkin sudah paham dengan ayat Al Qur'an yang menyebutkan "INNALOHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QAUMIN HATTA YUGHOYYIRU MAA BI ANFUSIHIM"
Bagaimana kebenarannya??? Wallohu A'Lamu ma laa ta'lamun.