KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Salam Hormat,

Alhamdulillah, segala puji bagi ALLOH Subhanahu Wa Ta'ala. Tuhan yang telah menciptakan otak dan pikiran pada kita semua sehingga kita dapat membedakan antara yang terang, gelap dan abu-abu.

Setelah sekian lama aku impikan, akhirnya dapat juga menyelesaikan blog ini. Blog ini diperuntkkan untuk siswa, mahasiswa, calon guru, dan guru serta para pencinta MATEMATIKA

Penulis, menyadari bahwa blog ini sangat jauh dari harapan dari para pembaca, untuk itu saran dan kritik membangun dapat langsung diberikan baik melalui sms dan email.

Hormat Kami,
Abdul Muiz, M.Pd
SMS. 081703789269
Email. muiz.math@yahoo.co.id

KEGIATAN PMRI

JEMBATAN PMRI

Sabtu, 16 Januari 2010

Bilangan Prima

Menurut definisi, bilangan prima diartikan sebagai bilangan yang hanya memiliki faktor sebanyak dua, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

Misalkan "7" adalah bilangan prima, karena faktor dari "7" adalah "1" dan "7", tidak ada yang lainnya. Bandingkan dengan bilangan "12", faktor-faktornya adalah {1, 2, 3, 4, 6, 12}

Saya mengatakan "Bilangan Prima adalah yang unik", Mengapa? Karena selain kekhasan dari faktor-faktornya, antara sesama bilangan prima saling independent dan tidak dapat saling membagi antara bilangan yang satu dengan bilangan yang lainnya?

Dapatkah ini "Terkait, dikaitkan, atau dipaksakan terkait" dengan agama?

Mari kita ikuti ulasan berikut ini...!!!

  1. Bilangan prima hanya memiliki faktor "1" dan "Dirinya Sendiri"
  2. Bilangan prima tidak bisa menjadi faktor bagi bilangan prima yang lainnya

Secara Agama, saya mengartikan hal terkait erat dengan "HIDAYAH ALLOH", mengapa demikian?

  1. Hidayah adalah hak "PREOGRATIF ALLOH", inilah faktor adanya faktor "1".

    Satu artinya "TUNGGAL" atau "ESA", ingatlah "ALLOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU" kaitannya dengan "HIDAYAH" di Al Qur'an di jelaskan "INNAKA LAA TAHDII MAN AHBABTA WALAKINNALOHA YAHDI MAN YASAYAA", hal ini juga dapat/dipaksakan terkait dengan bilangan prima tidak dapat menjadi faktor bagi bilangan prima yang lainnya


     

  2. Diri kita adalah penyebab perubahan bagi diri kita sendiri

    Faktor yang lain dari bilangan prima adalah "Dirinya Sendiri", artinya kemana arah kita melangkah, siapa yang dapat mengubah kita? Jawabannya adalah faktor "1" yaitu "ALLOH" dan keinginan "KITA SENDIRI". Anda mungkin sudah paham dengan ayat Al Qur'an yang menyebutkan "INNALOHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QAUMIN HATTA YUGHOYYIRU MAA BI ANFUSIHIM"

Bagaimana kebenarannya??? Wallohu A'Lamu ma laa ta'lamun.

“NOL” MISTERY....!!!

SUBHANALLOH.....!!! ternyata dalam MATEMATIKA banyak MISTERI ILAHI yang dapat kita TEMUKAN. Sungguh menakjubkan ternyata KEIMANAN tidak hanya dapat diperoleh dengan mempelajari AGAMA saja. Dengan belajar MATEMATIKA ternyata KEIMANAN kita bisa juga bertambah....

Berikut merupakan sebuah pertanyaan yang dimunculkan oleh SAYA kepada Para MAHASISWA saya di STKIP PGRI Sumenep Kelas 1-A pada tahun pelajaran 2009/2010 di sebuah ruang kelas IX pada hari Sabtu, 16 Januari 2010

Pertanyaannya adalah.....

  1. Mengapa bilangan "NOL" dibagi dengan "NOL" menghasilkan "BILANGAN TAK TENTU"
  2. Mengapa bilangan "NOL" dibagi dengan bilangan selain "NOL" menghasilkan "BILANGAN NOL"
  3. Mengapa bilangan selain "NOL" dibagi dengan bilangan "NOL", hasilnya "TAK TERDEFINISIKAN"

Sebenarnya pembuktian di atas, dapat dibuktikan secata MATEMATIS. Tetapi saya tidak akan membuktikannya, carilah sendiri pembuktiaanya...!!! Saya akan menjelaskannya di luar pelajaran MATEMATIKA, yaitu secara agama..

Sebelumnya, perkenankan saya mengatakan:

  1. MATEMATIKA, dapat terkait dengan AJARAN AGAMA
  2. MATEMATIKA, dapat dikaitkan dengan AJARAN AGAMA
  3. MATEMATIKA, dapat dipaksakan terkait dengan AJARAN AGAMA

Bagaimana dengan pertanyaan di atas? Sebelumnya jawablah pertanyaan berikut:

  1. Tuliskan sebuah angka "NOL" pada sebuah kertas atau bidang datar lainny?
  2. Apakah Anda menuliskan secara melingkar/berputar?
  3. Kemanakah arah putaran Anda? Berlawanan atau searah jarum JAM?

Inilah rahasia awal.... ternyata kebanyakan dari kita menuliskan angka "NOL" secara melingkar dan berlawanan arah jarum JAM. Benarkah? Selanjutnya kita bahas tentang perputaran itu. Dalam biologi ternyata semua MAKHLUK HIDUP di dunia ini menpunyai SIKLUS KEHIDUPAN HIDUP. Termasuk kita KITA MANUSIA...... Asal mula manusia tercipta dari TANAH dan semua akan kembali ke TANAH (dikuburkan).

Simpulannya adalah bilangan "NOL" kita asumsikan sebagai MAKHLUQ HIDUP atau KEHIDUPAN itu sendiri. Terus apa kaitannya dengan PERTANYAAN awal DI ATAS?

Jawabannya begini.......

Anggaplah "NOL" itu adalah "MANUSIA" sehingga pertanyaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Bilangan "NOL" dibagi dengan "NOL" menghasilkan "BILANGAN TAK TENTU"

    Dapat diartikan bahwa "Berkasih sayang atau Berbagi terhadap sesama MAHLUQ, sebaiknya tidak melihat LATAR BELAKANG dari mana ia berasal" karena "ISLAM dikenal sebagai RAHMATAN LIL 'ALAMIN"


     

  2. Bilangan "NOL" dibagi dengan bilangan selain "NOL" menghasilkan "BILANGAN NOL"

    Dapat diartikan bahwa "Kasih sayang Mahkluk dengan yang berbeda jenis (kelamin), akan menghasilkan mahkluk yang lain (keturunan) baru". Ingatlah bahwa manusia itu diciptakan dari jenis yang lainnya.


     

  3. Bilangan selain "NOL" dibagi dengan bilangan "NOL", hasilnya "TAK TERDEFINISIKAN"

    Dapat diartikan bahwa "Kasih sayang diberikan orang lain kepada kita, sebaiknya jangan pernah diartikan sebagai suatu hal. Jangan pernah didefinisikan, tapi terimalah apa ADAnya. Tidak boleh dikomentari".

Inilah sekelumit tentang MISTERY MATEMATIKA, entah ini terkait, dikaitkan, atau dipaksanakan terkait.

Jumat, 15 Januari 2010

Merencanakan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pembelajaran yang menekan siswa untuk berkelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Pembelajaran kooperatif juga menekankan siswa untuk saling bekerjasa antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Pada hakekatnya, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang dapat kita pakai dalam pembelajaran. Tipe-tipe tersebut antara lain:

  1. Pembelajaran Kooperatif tipe TPS
  2. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
  3. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
  4. Pembelajaran Kooperatif tipe T GT
  5. Pembelajaran Kooperatif tipe JIGSWA

Bagaimana mengajarkan kelima tipe di atas? Skenario umum dari 5 (lima) tipe pembelajaran kooperatif yang telah disebutkan di atas, dapat Anda download di blog ini (http://doelmuiz.blogspot.com). Permasalahan sekarang adalah "Bagaimana Merencakan Pembelajaran Kooperatif?"

Berikut hal-hal yang mungkin harus disiapkan oleh seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif, yaitu:

  1. Memilih Pokok Bahasan Yang Tepat

    Tidak semua pokok bahasan dapat digunakan untuk semua tipe di atas. Setidaknya, kita harus memahami karakteristik dari pokok bahasan yang ingin disampaikan. Untuk hal ini kita harus mengusai skenario dan karakteristik pembelajarannya.


     

  2. Menentukan Kelompok Belajar Siswa

    Kelompok belajar diharapkan terdiri dari 4 – 5 orang. Setiap kelompok diharapkan keterogen, minimal berdasarkan atas Kemampuan Siswa dan Jenis Kelamin.


  3. Membuat Buku Siswa dan/atau Lembar Kerja Siswa

    Untuk mempermudah dalam melaksanakan pembelajaran, disarankan antara buku siswa dan LKS di gabung dalam satu paket buku "PANDUAN BELAJAR SISWA". Dalam membuat buku panduan tersebut, minimal point-point utama yang harus dituliskan adalah:

    1. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran
    2. Uji Materi Prasyarat
    3. Uraian Umum Materi Pembelajaran
    4. Contoh Soal
    5. Soal Diskusi
    6. Soal Kuis
    7. Soal Pekerjaan Rumah


     

Selasa, 12 Januari 2010

MAAG... Capa TAKUT?? nie OBATNYA

Ramuan yang Bisa Digunakan
Menurut Hembing Wijayakusuma, tumbuhan obat di bawah ini dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung. Antara lain ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.
- 30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.
- 25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat
- 3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.

Catatan:
Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

Di ambil dari yahoo.com (Suharso Rahman)

Ada apa dengan G.A.J.I

Gajimu adalah pilihanmu.

Jika engkau mengeluhkan gajimu, sebetulnya engkau sedang mengeluhkan kebijakanmu sendiri.

Adikku yang harus segera mencerdaskan dirinya dalam memilihkan pintu rezeki bagi kesejahteraan diri dan keluarganya,

Apakah pernah kusampaikan kepadamu sebelum ini, bahwa

Gajimu adalah sebagian sangat kecil dari keseluruhan rezekimu.

Tetapi, engkau hanya menghadapkan wajah dan hatimu kepada gajimu, dan berlaku seperti gajimu hanya satu-satunya cara bagi Tuhan untuk menyejahterakanmu.

Engkau telah menetapkan dirimu sebagai penghamba di jalan yang kecil gajinya, karena engkau merasa tak sesuai bagi tempat-tempat yang membayar tinggi.

Tetapi, kemudian engkau mengeluh, merintih, dan meratap di jalan yang kecil gajinya itu, sambil menggunakan air matamu untuk menutupi pandanganmu dari jalan-jalan rezeki Tuhan yang telah menyejahterakan banyak saudaramu yang lebih ikhlas.

Mengapakah engkau memilih tempat yang membayar kecil, padahal engkau tahu bahwa impian-impian hatimu terlalu besar untuk dibiayai oleh bayaran-bayaran kecil?

Mengapakah engkau membiarkan diri yang pantas bagi semua bayaran besar itu, merambat di tempat yang memperlakukan semua orang seperti tidak bermutu?

Sekarang, dekatkanlah telinga hatimu kepadaku,

Adikku, gajimu itu bukan penunjuk nilaimu bagi kehidupan ini, dan bukan tanda penghormatan dunia kepadamu.

Engkau mengeluhkan gajimu, mungkin karena engkau belum sepenuhnya lulus dari sekolah dasar kesyukuran.

Mungkin juga engkau belum sepenuhnya menggunakan apa pun gajimu, sebagai modal terbaik untuk membiayai tindakan-tindakan kecil yang berbakat besar. Untuk itu, engkau harus lulus sekolah menengah keikhlasan.

Atau, mungkin engkau sudah dibayar dengan baik, tetapi engkau mendahulukan kesenangan membeli yang tidak berguna bagimu. Dan untuk itu, engkau tidak harus lulus dari apa pun, kecuali berpikir sedikit lebih cerdas.

Gajimu bukanlah dirimu.

Untuk sementara ini, gajimu hanyalah tanda bahwa engkau harus menjadi pribadi yang lebih jernih pikirannya, yang menepatkan pilihan-pilihannya, dan bersikap lebih logis dan tegas untuk mendahulukan yang penting bagi kesejahteraan dan kebahagiaanmu.

Sekarang, berhentilah mengeluh.

Alihkanlah tenaga keluhanmu, dan gunakanlah ia untuk menguatkan pilihan-pilihan barumu.

Engkau berhak untuk dihargai lebih tinggi.

Hanya sekarang,

Apakah engkau berlaku yang memantaskanmu bagi penghargaan tinggi?

...........


Sahabat saya yang hatinya baik sekali,

Begitu dulu ya?

Mudah-mudahan hari ini menjadi awal dari terbukanya semua pintu rezeki yang lebih besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan Anda dan keluarga tercinta.

Pastikanlah bahwa Anda berlaku lebih berkasih-sayang kepada keluarga dan kerabat Anda.
Sadarilah, bahwa perasaan baik mereka itu, penting bagi perlakuan baik kehidupan kepada Anda.


Terima kasih atas kebersamaan yang baik ini.

Loving you all as always,

Salam super,

By Mario Teguh

shodik-qlaw. Powered by Blogger and Supported by qlaw community - bebas asalkan sopan